Dalam video berdurasi semenit lebih itu, pelaku menghardik dan meminta korban menunjukkan kartu identitas penduduk untuk mengetahui agama korban. Pelaku juga meminta korban untuk bertakbir sebagai bentuk identitas keislaman yang diyakininya.
Pelaku juga mengeluarkan kata-kata kasar dengan menyebut korban sebagai binatang. Bahkan pelaku juga membawa-bawa identitas etnis dan jawara Betawi untuk menunjukkan superioritasnya di depan korban.
Ia mengancam korban. “Mony**, mana KTP lu? Mana identitas lu? Gua mau lihat, lihat. Mana sini? Ngapain di Jakarta, ini tanah gua Betawi.
“Emang ngapa,” tanya si Banser.
“Ngapa, Lu mau ngapain,” tanya si persekusi.
“Ada tugas disuruh,” jawab si Banser.
“Sama siapa,” tanya si penghardik.
“Gus Muwafiq,” jawab si Banser.
“Siapa. Gus Muwafiq,” lanjut si penghardik.
“Lu takbir dulu ama gua. Bareng ya. Takbir. Takbir. Takbir. Allahu Akbar. Lu Islam bukan. Ya uda takbir. Kok buat apa. Kafir dong lu,”tanya orang yang diduga pelaku persekusi dalam video itu. Orang Islam itu harus takbir,” hardiknya.
Sementara Banser yang diperlakukan seperti itu hanya tenang dan menjawab. “Islam itu cukup mengucapkan kalimat syahadar,” jawabnya.
“Lu nggak usah ngajarin gua. Ntar dulu. Lu nggak bisa pulang, enak aja. An**** lu,” hardiknya.[asa/indopolitika]